24. Modiar! Anak buto Meteng! ~ oOo~~~ "Fiuh... Akhirnya." Bimo mendengus lega begitu melangkah keluar dari ruang ujian. Akhirnya, walau harus tertatih berdarah darah dan berselimut galau, akhirnya dia bisa menghadapi ini, menghadapi ujian nasional. Menghadapi musuh besar remaja di seantero Indonesia Raya. Kuampruet! Entah bagaimana hasil nilainya nanti, biarlah itu menjadi urusan nanti. Lulus tidak lulus, biarlah itu terjadi nanti. Toh tidak luluspun tidak akan berpengaruh. Orang tua Bimo kaya, dan warisan mereka nanti sudah lebih dari cukup untuk menjamin hidupnya tanpa perlu selembar ijasah usang itu. Persetan! Yang pasti sekarang, ujian telah usai. Otak kampretnya kini terlepas bebas dan merdeka. Selamat tinggal untuk rumus Matematika dan Fisika yang teramat sulit binti rumit. Rumus dapuk yang sebenarnya tiade gune. Good bye! Dengan langkah pasti Bimo berjalan menyusuri koridor sekolahan. Koridor yang -mungkin- tak akan pernah lagi dia lewati, nanti... saat seragam putih