Langsung ke konten utama

Ketahuan “Ber-Slendro Pelog” Pengantin Lelaki Dipolisikan

INI kisah lelaki jadi budak syahwat. Istri satu saja tak bisa ngurus, Salwito, 40, coba-coba main “slendro-pelog” (poligami). Karena tadinya ngaku duda, Rasmi, 32, siap dinikahi. Eee, nggak tahunya, seminggu nikah dilabrak istri pertama. Ratih pun melaporkan suaminya ke polisi.

Sudahlah, jika hanya kuat onderdil tanpa didukung materil, sebaiknya lelaki punya bini satu saja. Sebab jika tak mampu masih memaksakan diri, bakal sengsara berkelanjutan. Sebab enaknya “slendro-pelog” itu hanya sebulan dua bulan. Habis itu sama saja rasanya sama yang perdana. Yang nomer satu ikan asin, yang nomer dua ikan cuwik. Pagi ikan asin sore cuwik, apa nggak mblenger?

Salwito lelaki asal Gresik yang terdampar di Yogyakarta, agaknya tak peduli akan peringatan dan contoh buruk perpoligamian. Begitu kenal Ny. Rasmi yang cantik dan seksi menggiurkan, ukuran celananya langsung berubah. Maka ketika berkenalan dengan pedenya dia mengaku sebagai duda perceraian. Ditambah kemahiran lobi-lobi asmara, akhirnya Rasmi mau dipacari, bahkan kemudian dinikahi.

Ternyata kebahagiaan sebagai pengantin baru hanya berlangsung seminggu. Sebab tak lama kemudian datang wanita dari Gresik, mengaku istri sah Salwito. Haduh, malunya Rasmi nggak ketulungan. Mau ditaruh mana muka ini, karena pagi-pagi dituduh merebut suami orang. Sepertinya Yogya ini sudah kehabisan stok lelaki. Padahal aslinya, sampai 3 kali Lebaran mendatang pun stok dijamin aman.

Ketika suaminya pulang, Rasmi menanyakan siapa sebenarnya perempuan bernama Katri dan tinggal di Gresik itu, kok pagi-pagi sudah melabrak ke rumah orang. Dengan wajah pucat Salwito mengakui bahwa itu bekas istrinya, yang sekarang sudah tak ada hubungan apa-apa. “Oke, kalau dia memang bekas istri. Mana bukti surat cerai dari Pengadilan Agama?” tantang Rasmi.

Oke, Salwito siap mengambilnya di Gresik sana. Seminggu kemudian memang sudah didapat bukti surat cerai yang dikeluarkan oleh PA Tanjung Priok. Penasaran akan pengakuan suami, diam-diam Rasmi ke Jakarta dan mengecek ke Pengadilan Agama yang mengeluarkan surat cerai tersebut. Ternyata di sana tidak terdaftar. Istilah kata, aspal. Blangkonya asli, tapi data-data dan capnya palsu semua.

Tak sudi dipermalukan dan dibohongi suami barunya, setibanya di Yogya Rasmi langsung melapor ke Polsek Gondokesuman. Tak lama kemudian Salwito pun ditangkap dan kini mendekam di Polsek. Dalam pemeriksaan mengakui terus terang akan penipuan kwadratnya. “Saya penasaran, seperti apa rasanya punya bini dua.” Ujarnya polos.

Rasanya ya begitu itu, jadi urusan polisi, tahu! (KR/Gunarso TS)

Komentar

Portal Game Free mengatakan…
Hihi, laki mata kranjang