Langsung ke konten utama

Habis Ngeloni Bini Orang, Tewas Dilempar Bondet

WARTAWAN bodreks minta uang, itu biasa. Di Lumajang, wartawan mingguan bernama Halim, 28, justru minta kelonan. Setelah berlangsung 5 kali, aksi mesum itu terbongkar. Tentu saja Jandi, 35, sebagai suami Rini, 26, naik pitam. Halim pun dicegat dan kemudian dilempar bondet (mercon) sampai wasalam.

Wanita di Indonesia tak pernah kurang, sampai Lebaran pun stok dijamin aman. Tapi anehnya, banyak lelaki yang untuk memperoleh wanita dengan cara merebut bini orang. Yang direbut dan digrumut mungkin mau saja, tapi yang jadi suaminya tentu saja tidak terima. Padahal yang namanya urusan perempuan, orang Jawa punya pepatah: sadumuk bathuk senyari bumi, dibelai sampai mati.

Halim warga Yosowilangun (Lumajang), meski profesinya jadi wartawan koran mingguan, kurang tahu data populasi wanita di Indonesia. Ketika kebutuhan biologisnya perlu penyaluran, dia tak mencari wanita bebas merdeka yang stoknya melimpah, tapi justru mengganggu bini orang. Ketika suaminya tak di rumah, rumahnya disatroni.

Rini sebagai istri Jandi yang pekerjaannya sopir angkot, ternyata mau saja dipacari oleh lelaki lain. Padahal mestinya perempuan dari Desa Sukorejo Kecamatan Kunir ini menyadari bahwa asset miliknya sudah tidak boleh diperdagangkan, karena sudah mutlak milik Jandi. Apa perlu Jandi memasang label di kepala Rini: not for sale?

Karena Rini memang mengimbangi, aksi mesum itu berjalan mulus. Asal Halim datang, lalu keduanya pergi ke gubuk di tengah sawah. Di sinilah keduanya berhubungan intim bak suami istri. Usia berbuat mesum Halim pun pulang sambil singsot-singsot, wajahnya ceria langkahnya tegap. Namanya juga mobil habis diservis, tentu semlintir.

Tapi lama-lama ada tetangga yang tahu, sehingga ulah istrinya itu dilaporkan pada suaminya. Bisa ditebak, Jandi jadi marah. Istrinya ketika diklarifikasi awalnya ingkar. Tapi setelah diancam baru mengaku. “Tapi saya melakukan karena dipaksa kok.” Ujarnya tanpa berpijak pada logika. Bagaimana mungkin, terpaksa kok bisa sampai ping lima?

Jandi memang tahu siapa Halim itu. Dia adalah lelaki muda yang berprofesi sebagai wartawan mingguan. Bahwa wartawan bodresk suka minta uang, itu sudah sering didengarnya. Tapi jika wartawan mingguan minta kelon dengan istri orang, ya baru kali ini mendengar. Paling cilakak, yang diajak kelonan itu justru istrinya sendiri. Diamput!

Tak ada maaf bagi pengganggu bini orang, begitu tekad Jandi. Maka dia segera beli segepok mercon yang biasa disebut bondet. Tindakan berikutnya adalah, mencegat di jalan di mana Halim sering lewat. Benar saja, begitu pengganggu bininya itu melintas, langsung saja dilempar bondet. Begitu mercon meledak, Halim pun tewas di tempat.

Awalnya polisi menduga, pelakunya adalah penjahat yang menginginkan harta korban. Tapi dari pengembangan selanjutnya, diketahui bahwa latar belakangnya soal asmara. Maka Jandi suami Rini pun ditangkap dan dia tak bisa mengelak, karena ada sejumlah bukti padanya. “Saya memang cemburu, karena dia berani menggauli istri saya,” ujarnya di depan polisi.

Prinsip Jandi: bergaul saja boleh, menggauli jangan! (Gunarso TS)

Komentar