Langsung ke konten utama

Curhat Tak Digubris, Gadis Hamil Bakar Rumah

SUDAH berulangkali ditegaskan bahwa Wanti, 18, hamil akibat perbuatan ayah tiri. Tapi curahan hati gadis malang itu tak dipercayai, bahkan dituduh menebar fitnah. Saking kesalnya Wanti, rumah orangtuanya itu langsung dibakar. Biarkan saja mereke kehilangan muka dan tempat tinggal.

Ketika demokrasi dikekang, dibatasi seperti di jaman Orde Baru, rakyat pun jadi marah. Ketika terjadi demo besar-besaran dan massif, Pak Harto pun tumbang pada 21 Mei 1998. Dalam skala rumahtangga, ketika curhat anak tak lagi diperhatikan orangtua, anak saja bisa ngamuk dan bakar rumah sebagaimana yang terjadi di Bengkulu ini.

Ya, Wanti memang marah sekali. Bapak tirinya, Rudianto, 45, jelas-jelas yang menyetubuhinya 18 kali, malah dibela ibunya. Sebaliknya mereka menekan Wanti untuk menunjukkan pelaku sebenarnya. Karena tak ada tempat lagi untuk mencari keadilan, Wanti pun jadi nekad.

Beberapa tahun lalu ibunya yang menjanda menikah dengan Rudianto. Tapi ternyata bapak tiri ini celamitannya luar binasa. Melihat anak tirinya belakangan tambah gede dan cantik, ngebet pula untuk menikmati kehangatan tubuhnya. Ibunya saja masyih asyik, apalagi produk turunannya, pasti lebih asyik.

Begitulah, dengan bujuk rayu mautnya Rudianto berhasil merenggut kegadisan anak tirinya tersebut. Sekali berhasil, lain kalinya nambah lagi. Asal ada peluang, kembali Wanti disetubuhi sehingga berjumlah 18 kali. Gila nggak, Rudi Hartono saja hanya mampu 8 kali berturut-turut pada All England. Ini Rudianto dalam All Bed mampu 18 kali berturut-turut.

Paling mengerikan, Wanti tak hanya kehilangan kegadisan, tapi malah hamil pula. Tentu saja keluarganya jadi kelabakan. Wanti pun diinterogasi. Ironisnya, ketika menyebut nama Rudianto, ibunya tak percaya. Rudianto pun malah berkelit dan bersilat lidah. “Kamu jangan menebar fitnah. Sebutkan siapa cowokmu itu, jangan bikin rekayasa.” Kata ayah tiri berlagak suci.

Tentu saja Wanti tambah stress, jelas-jelas bapak tirinya yang berulah, malah dibela keluarga. Merasa saluran curhat sudah mampet, gadis dari Jalan Sepakat Kelurahan Sawah Lebar, Bengkulu ini jadi nekad. Rumah orangtuanya dibakar habis. Kini mereka tak hanya kehilangan rumah, tapi juga muka karena Rudianto harus berususan dengan polisi.

Rudi Hartono gantung raket, Rudianto gantung “kock”. (Gunarso TS)

Komentar