Langsung ke konten utama

Bujangan Pulang dari Kafe, Kesimpret Daster Tetangga

SEBAGAI aktifis kafe dan tempat hiburan malam, godaan Giyono, 27, akan wanita sangat banyak. Dia tak bergeming. Tapi begitu pulang dari kafe melihat tetangga tidur dengan daster tersingkap, dia jadi nafsu banget. Digerayangilah tubuh Ny. Lestari di daerah sensitifnya. Begitu korban terbangun, urusan pun sampai ke kantor polisi.

Orang Jawa punya ungkapan: aja cedhak kebo gupak, artinya: jangan bergaul dengan kelompok orang tidak baik, nanti akan ketularan. Karenanya bila hobinya kelayapan di tempat kafe, kenalannya pasti cewek-cewek penghibur yang terbiasa dengan pergaulan bebas. Bagi mereka yang pondasi imannya tipis, niscaya bakal terkontaminasi. Bila sebelumnya diajak ke kafe masih malu-malu, sekarang malah berangkat sendiri ninggal teman.

Awalnya Giyono warga Jalan Kapas Madya, Surabaya ini tercatat sebagai remaja alim. Pulang sekolah, ya langsung ke rumah, tidak kelayapan. Setelah bekerja begitu juga, masih juga menjadi anak mama. Tapi setelah pernah diajak teman ke kafe, jadi ketagihan. Hampir setiap malam Minggu dia ngelayap ke kafe-kafe, bercanda ria dengan cewek-cewek penghibur. Ada baiknya, meski sudah berkoalisi dengan mereka, tapi tidak pernah sampai eksekusi. Katanya, takut kena penyakit.

Malam Minggu lalu Giyono kembali ke kafe, dan kembali ke rumah sudah pukul 01.00 dinihari. Pas melewati gang menuju rumahnya, eh….matanya terantuk ke sebuah rumah yang pintunya masih terbuka. Mata yang tadi setengah ngantuk, jadi makbyarrrr begitu melihat Ny. Lestari tetangganya tidur di sofa dengan posisi daster tersingkap.

Melihat “rejeki” yang takkan nemu setahun sekali itu, menjadikan Giyono jadi terangsang. Diam-diam dia masuk ke rumah, dan kemudian menggerayangi perempuan beranak dua itu. Segala daerah sensitive dicoba untuk dijelahi dan diraba-raba. Bahkan melihat bibir menawan bini tetangga tersebut, Giyono langsung main sosor saja.

Sedang mimpi serba indah tiba-tiba Lestari terbangun, kareena merasa tubuhya digerayangi anak muda tetangganya. Saking terkaget-kaget, dia serta merta teriak maliiing! Warga keluar rumah, mengejar Giyono yang mencoba kabur. Tanpa banyak maklan waktu pemuda celamitan itu bisa dibekuk dan diserahkan ke Poltabes Surabaya. Dalam pemeriksaan Giyono mengakui, nafsunya langsung bangkit. “Cuma tak raba-raba saja, tak sampai menggaulinya.” Ujar Giyono jujur.

Istilah Sutan Bhatugana, tak sampai masuk itu barang! (Gunarso TS)

Komentar