Langsung ke konten utama

KASIH SAYANG SEORANG PREMAN 2 (oleh Arba'in)

Si Preman melanjutkan perjalanan menuju rumah dengan berjalan kaki, setelah menempuh perjalanan selama 15 menit, kini tibalah si preman di Jl. Silitwangi, entah kenapa namanya begitu ?! konon sih masyarakat di daerah situ anusnya bau wangi, tapi entahlah saya sendiri belum mencoba kesana untuk membuktikannya, dan yang jelas aku masih waras untuk mencoba hal sableng macam itu.
Tapi mungkin saja diantara sobat ada yang dengan sukarela survey kesana yaa monggo.

Jalan tersebut teramat kumuh, dapat dijadikan markas anak-anak jalanan yang notabene nakal dan sadis.

Ketika sedang enjoy berjalan kaki, tampaklah segerombolan anak-anak jalanan yang datang dari arah berlawanan, sebagian besar dari mereka membawa senjata tajam, seperti clurit, gancu, parang dan ada juga yang bawa gunting plus sisir (saya bingung ! Untuk apa yach tuh barang Kramat ?)

Si Preman di cegat dan ditodong oleh salah satu anak diantara mereka.

"Hey bang ? Mana duit, klo gak ngasih kita hajar nih, duarius loh, gak usah cengengas-cengenges mamerin gigi loe yang kuning banyak jigong"

Menanggapi gertakan, todongan dan hinaan dari segerombolan generasi penerus bangsat itu, si preman hanya senyum sinis.

Kemudian tanpa disadari mereka, si Preman telah membantai satu per satu dalam sekejap hingga mereka semua terkapar tak berdaya, hanya dengan satu jurus "Ajian Samplok Naga Ambeyen".

Setelah berhasil melumpuhkan berandalan kurcaci si Preman melanjutkan perjalanan pulang, namun memang hari itu adalah saat dimana para penjahat dan pemalak sedang gencar-gencarnya beroprasi ria, mengingat tanggal muda adalah momen yang menjanjikan untuk mengeruk, memalak dan merampas uang dari bayaran para buruh.

Belum kering keringat si Preman, tiba-tiba dia dikejutkan oleh sebujur benda panjang yang melayang tepat di sisi kiri kepala, namun dengan sigap si Preman mampu menghindar dan benda tersebut meluncur bebas ke tanah yang ternyata itu adalah sebuah golok.

Yaa golok, lantas siapa gerangan yang kranjingan melempar sebilah golok terhadap si Preman?

Sejurus kemudian terdengar gelagak tawa parau dengan intonasi tinggi.

"Behahahahaha prok prok prook yuu cukup hebat juga mampu menghindari lesatan golok yang ayem ( i'am ) lemparkan, padahal ayem dikenal cukup luas dengan sebutan 'Turijan Jitu'." pujinya dengan nada mengejek disertai tepuk pantat tangan.

"Apa maksud loe ngelempar golok ke gue?, loe belum tau siapa gue?, asal loe tau gue preman yang megang seluruh wilayah ini jadi gue ingetin ke loe, jangan main-main atau loe bakal gue bikin mampus". Gertak si Preman dengan nada amarah dan geram.

"Bruakakakakaka, e ih, e igh, e igh ihx ihx baru kali ini ada yang berani nggertak ayem, hohohoho nyali yuu boleh juga dan yang jelas yuu memang pantas modar" tawa si Pemalak terbahak yang disusul terbatuk-batuk sembari mengecam.

Dan tanpa disadari secepat kilat si Pemalak melancarkan jurus pukulan maut tepat di wajah si Preman.

"heeaat, ajian 'Jin Ifrit Kseleo'." si Pemalak melancarkan jurus pamungkasnya.

Tak tinggal diam si Preman pun berusaha mengelak untuk menghindari kefatalan akibat pukulan yang menurutnya cukup berbahaya, namun si Pemalak terus saja berupaya medaratkan pukulan mautnya secara bertubi-tubi kearah si Preman. Hingga pada akhirnya si Preman memutuskan untuk menghentikan secara langsung dengan cara menangkis dengan teknik tangkisan andalannya yang dulu pernah ia pelajari di perguruan "Bajing Tongseng".

"Tangkisan 'Sempak Ruwet', hiaat dessh prekek" teriaknya disertai menangkis.

Sesuai nama jurusnya, tangkisan itu menahan sekaligus mengunci kedua lengan si Pemalak dan seoalah tangannya terjerat tali yang ruwet sehingga membuatnya tak mampu bergerak bebas untuk memanuver kembali serangannya.
Setelah dirasa tepat si Preman menarik badan si Pemalak kemudian mengangkatnya dan sejurus kemudian ia membanting si pemalak dengan cukup keras layaknya adegan 'SMACK DOWN'

"Ajian Banting Tarian Kuda Binal"

Komentar