Kemudian perlahan aku kulum puting
susu mama yang sudah mengeras itu
bergantian kiri dan kanan. Kumainkan
dengan lidah, sesekali aku hisap hisap.
"Oouuhhh bob, bener bob gitu, emmhhh..
Gigit sayang puting mama."Gumam
mama. Aku menuruti perintah mama,
kugigit gigit kecil ujung puting mancung
mama, sedikit kutarik tarik, terlihat
mama sangat suka kalau putingnya
digigit gigit kecil.
"Auu.. Sayang, ahhh enak banget sayang,
terusss bob." Kulirik kepala mama
mendongak keatas sesekali sambil
menggigiti bibirnya, tangan mama pun
tak hentinya mengelus menjambaki
rambutku, aku sangat suka dengan dada
mamaku yang mengkal ini, dada yang aku
idam idamkan sejak lama, akirnya ku bisa
menikmatinya juga.
Belum puas disitu, tanganku tidak
tinggal diam, jari jemariku kuarahkan
kebawah menuju celana mama, perlahan
aku turunkan resleting mama, kubuka
perlahan dan mulai aku loloskan
celananya sedikit demi sedikit. Sambil
tetap kukerjai buah dada mama, Setelah
aku berhasil melucuti celana mama,
sekarang tinggal celana dalam berwarna
merah yang dikenakan mama, sengaja
aku tidak melepas CD mama, aku
singkapkan saja kesamping dan mulai aku
mainkan memek mama yang sudah basah
kuyup dengan cairan surga mama.
"Oohhh... Geli bob, maenin juga itilnya
sayang." Pinta mama.
"Hemm itil mama kenyal banget, enak ya
ma kalo diginiin." Pujiku sambil kugosok
gosok itil mama.
"He'emm ahhh... Terussiinn sayang uhh
nikmat banget sayang, kamu pinter
banget puasin mama."Racau mama.
Setelah berapa saat, ambil posisi diujung
ranjang dan tubuh mama aku geser
kebawah, aku lepas CD mama, kemudian
aku kangkangin kaki mama lebar lebar,
paha mama sangat putih dan mulus,
mulai dari ujung rambut sampai ujung
kaki is perfect.
"Ma? Mama tau gak? Kalo mama kayak
gini kayak bintang film porno deh, bobby
suka banget sama tubuh mama, mama
gak nyesel kan ngelakuin ini sama
bobby?". Tanyaku disela sela keintiman
kami.
"Huss.. Kamu tuh bob, masak mama kayak
bintang film porno sih? berarti kamu
sering nonton film porno ya? Hayo
ngaku.." Protes mama sambil
menggodaku.
"Loh jangan salah ma, bintang film porno
itu tubuhnya malah bagus bagus ya ma,
hehe, mama tau ajah, mana sih yang gak
pernah ntn begituan ma, jaman
sekarang lagi." Balasku kemama,
"Udah ahh, mama malu bob dengernya,
orang mama dah tua gini masakkk...
Ouuhh... Pelan sayang, uhhh... Geli bob
memek mama, kamu apain sih kok enak
banget." Belum selesai mama bicara,
langsung kusambar belahan memek mama
dengan sapuan lidahku, kujilati seluruh
permukaan memek mama mulai dari
itilnya, sampai lubang kewanitaan mama.
Tak henti hentinya mama meracau, aku
sengaja memancing mama perlahan lahan
supaya mama bisa lebih binal, aku
berusaha mengajak mama sedikit
mengobrol tentang hal hal yang berbau
porno disela sela keintiman kami.
"Memek mama bersih ya, gak ada bulunya,
bob suka banget deh ma." Pujiku kemama
sambil jari telunjuku aku benamkan
kedalam memek mama.
"Ouhhh yess.. Memek maa.. Auhhh..
Sayang mama gak tahan, uh yeess.. Enak
sayang" ceracau mama ketika jariku
semakin dalam dan aku korek korek
didalam memek mama, sedangkan tangan
kiriku aku gunakan untuk memilin milin
puting mama.
Setelah itu, mama aku suruh untuk ambil
posisi doggy. Kupegang bongkahan
pantat mama yang sangat besar, aku
remas remas bokong mama yang putih
mulus dan berdaging itu. Sesekali aku
cium dan aku jilat, pantat itu sungguh
bikin aku gemas. Pantat sebesar itu
sungguh sangat sexy.
Karena sudah tidak sabar, aku ambil
posisi dibelakang mama dan aku gesek
gesekan kepala kontolku ke memek mama,
sangat terasa nikmat dan lengket serta
kenyal rasanya.
"Ma, bobby masukin ya kontol bobby."
Tanyaku ke mama.
"Masukin sekarang sayang, memek mama
sudah gatal pengen digaruk kontol kamu
tuh."Jawab mama semakin nakal.
"Idih mama sekarang mulai nakal juga
ya," balasku.
"Kan kamu yg ngajari sayang, kamu suka
kan kalo mama ngomong nakal gt?"
Jawab mama, akirnya mama sudah mulai
terbiasa dengan kata kata seperti itu,
aku sangat senang mendengarnya.
Perlahan aku mulai memasukan ujung
kontolku ke memek mama, sambil aku
remas remas bongkahan pantat sexy itu.
"Slluupp..." Masuk sebagian kontolku
kedalam memek mama, ku ulangi dan
semakin dalam aku masukan, terasa
sangat dalam sekali lubang itu, menjepit
dan menghisap saat aku tarik kontolku
setengahnya.
"Enak sayang, entotin mama sayang,
lebih cepat sayang."Pinta mama.
Kemudian aku menaikan ritme kocokan
kontolku kedalam memek mama, cairan
bening terus mengalir dari memek mama,
semaking licin dan semakin nikmat jika
disodok lebih dalam. Kulihat mama sedang
merem melek saat aku percepat
kocokanku.
"Ohhhh.. Yess.. Yes .. Ohh.. Lagi sayng,
trus.. Ahh... Entotin mama sayang,
puasin mama sayang." Gumam mama tak
henti hentinya. Keringat mulai
bercucuran, tubuh mama dan tubuhku
kini berbalut keringat nikmat, indah
sekali tubuh mamaku ini jika dilihat dari
posisi belakng dengan posisi doggy.
"Plakk.. Slup.. Slupp.. Slup.. Plakk.. Ohhh
ma, memek mama enak banget, kontol bob
jadi geli." Aku tampar tampar pantat
mama sembari kukocok kontolku lebih
cepat. Kami berdua bagai anjing
kesetanan, seisi ruangan terasa semakin
memanas, hujaman demi hujaman
kontolku membuat suara berkecipak
didalam kamarku.
Kemudian setelah beberapa saat, aku
peluk tubuh mama dari belakang dan aku
tegakan tubuh mama, kuremas remas
buah dada mama dari belakang sambil
kuentot memeknya. Kuciumi leher mama
dan mama membalas dengan ciuman
dasyatnya kearahku dari samping, kedua
tangan mama diarahkan kebelakng
menjambak rambutku, sakit sudah tidak
aku rasakan, karena hanya rasa nikmat
yang kami rasakan saat itu.
Hampir 15 menit aku entotin mama dari
arah belakang, sekarang aku minta
mama untuk duduk diatasku yang sedang
terlentang. Ya benar, kami sekarang
dalam posisi WOT. Dengan posisi ini aku
bisa merasakan hujaman memek mama
dan aku bisa memandangi seluruh tubuh
sintal mama serta mengekploitasi big
boob mama.
Mama semakin binal, karena mama
sekarang dalam posisi jongkok dan sibuk
menghujam hujamkan tubuhnya naik
turun, kedua telapak tangan mama
bertumpu diatas dadaku, mama aktif
bekerja sedangkan aku sibuk menikmati
genjotan si mama dan meremas remas
dada besarnya.
"Ouuu.. Ye.. Ummm.. Ahhh... Fuck, yess..
Yes yes.. Ahhh.." Mulut mama tak henti
hentinya meracau. Ini semakin
membangkitnya gairahku. Akirnya aku
imbangi dengan sentakan sentakan
keras seirama dengan gonjotan mama.
"Ohh damnn.. Fuckk, bitch.. Ohh.."
Ceracauku tak mau kalah dengan mama.
Mama bak kesetanan, mulutnya yang
tidak bisa diam aku sumpak dengan jari
jariku.
Dari arah bawah kuperhatikan wajah
mama, wajah yang sangat cantik, wajah
itu adalah wajah mama kandungku yang
sedang sibuk menggenjot tubuhnya
diatas tubuh anak kandungnya sendiri.
Sungguh perasaan yang aneh. Tak
kusangka ini terjadi dan dia adalah
mamaku sendiri. Sesaat setelah itu aku
dekap mama, dan menghentikan gerakan
kami. Kucium bibir mama dengan lembut,
kubelai belai pipinya dengan kedua
telapak tanganku, nafasnya terburu dan
detak jantungya berdebar kencang.
Kontolku masih tertancap dalam memek
mama.
"Ma, makasih ya ma sudah memberikan
tubuh mama sama bobby." Tiba tiba saja
kata kata itu keluar dari mulutku. Mama
tercengan serta menghentikan
ciumanya, dan terlihatlah wajah bersemu
dengan mata berkaca kaca disertai
senyum indah dari mama.
"Asal bob senang mama rela apa saja
untuk anak mama, tubuh ini sekarang
seutuhnya untuk bobby, bobby boleh pakai
sesuka bobby." Balas mama dengan nada
lembut. Aku sangat senang, damai
rasanya dibenaku mendengar kata kata
itu dari mama.
"Bob sayang mama, mama adalah kekasih
bobby mulai sekarang, bobby tidak akan
cari pengganti mama, selamanya hanya
ada bobby dan mama." Balasku sambil
membelai rambut mama dengan lembut,
kuhapus air mata mama. Romantis sekali,
suasana menjadi hening dan tenang
disela sela pergumulan panas ini.
"Makasih sayang, mama gak nyesel
pernah ngelakuin ini sama bobby, karena
mama sayang sekali sama bobby, jika bob
mau, bobby boleh hamilin mama, mama
mau mengandung anak dari bobby!"
Tegas mama.
Kaget bukan main, mama selalu
memberiku kejutan kejutan besar yang
tak pernah aku duga. Ada rasa bersalah
bercampur dengan bangga dalam benaku.
Tak kusangka mama ternyata
memberikan seluruh hidupnya untuku.
"Maafkan aku mama" kataku dalam hati.
"Hey.. Kok diem sayang?" Kata mama,
menyadarkanku dari lamunan.
"Ma? Mama gak becanda kan? Mama
serius?" Tegasku.
"Heeemmmm... Serius gak ya." Canda
mama sembil menatapku tajam.
"Tu kan.. Mama ni ada da aja deh, bobby
jadi takut ni ma, gimana nanti kata
papa." Balasku.
"Bob, mama udah jatuh cinta sama bobby,
gpp kan kalo mama punya buah hati dari
orang yang mama cintai? Papa tidak
akan tau asalkan kita tetap menjaga
rahasia ini." Jawab mama meyakinkanku.
"Bobby juga cinta sama mama, bobby mau
kok memberikan anak untuk mama."
Jawabku.
" Huuuffff... Hamilin mama sekarang
bob, mama sudah siap, mama sudah
pikirkan ini matang matang sejak lama,
mama sudah persiakan, mama juga
sedang masa subur sekarang." Balas
mama dengan menarik nafas panjang.
"Baik, jika ini kemauan mama, bobby
penuhi keinginan mama." Kujawab sambil
mengenggam kedua telapak tangan
mama.
Aku sudah siap, apapun resikonya kami
berdua akan menghadapinya. Setelah aku
yakin, kemudian aku mencabut kontolku
yang sedari tadi memang masih terbenam
didalam memek mama. Setelah itu aku
posisikan mama terlentang kulebarkan
kakinya, perlahan aku masukan kontolku
yang masih tegang, kugenggam kedua
telapak tangan mama erat erat, kulihat
senyum bahagia diwajah mama,
kumasukan dan kukeluarkan kontolku
perlahan dan aku siap memberikan anak
untuk dia,mamaku. Kudekati wajah
mama, aku bisikan kata kata penuh kasih
sayang kepadanya.
"Aku sayang mama, ini untuk mama..
Emhh.... Emmhhh.. Emmhhhh.." Kutekan
dalam dalam kontolku serta kedua kaki
mama disilangkan kepinggangku
kemudian ditekanya tubuhku supaya
kontolku semakin dalam menyentuh pintu
rahimya dan, menyemburlah benih benih
anaku untuk mamaku . Aku tak sanggup
melihat wajah mama, hanya kudengar
erangan dan suara lirih dan isakan
tangis bahagia darinya.
"Eeemmmmhhhhhhh... Bobbb...," hanya itu
yang kudengar dari mulut mama.
Kami berdua terdiam, aku peluk tubuh
mamaku erat erat, tidak ada satu kata
keluar dari mulut kami berdua, jantung
mama terasa berdetang sangat keras,
aku yakin mama juga merasakan
sebaliknya. Belum berani aku bangkit dan
menatap wajah mamaku, hingga berapa
saat aku mendengar kata lembut dari
mama.
"Makasih sayang,"
Bersambung...
susu mama yang sudah mengeras itu
bergantian kiri dan kanan. Kumainkan
dengan lidah, sesekali aku hisap hisap.
"Oouuhhh bob, bener bob gitu, emmhhh..
Gigit sayang puting mama."Gumam
mama. Aku menuruti perintah mama,
kugigit gigit kecil ujung puting mancung
mama, sedikit kutarik tarik, terlihat
mama sangat suka kalau putingnya
digigit gigit kecil.
"Auu.. Sayang, ahhh enak banget sayang,
terusss bob." Kulirik kepala mama
mendongak keatas sesekali sambil
menggigiti bibirnya, tangan mama pun
tak hentinya mengelus menjambaki
rambutku, aku sangat suka dengan dada
mamaku yang mengkal ini, dada yang aku
idam idamkan sejak lama, akirnya ku bisa
menikmatinya juga.
Belum puas disitu, tanganku tidak
tinggal diam, jari jemariku kuarahkan
kebawah menuju celana mama, perlahan
aku turunkan resleting mama, kubuka
perlahan dan mulai aku loloskan
celananya sedikit demi sedikit. Sambil
tetap kukerjai buah dada mama, Setelah
aku berhasil melucuti celana mama,
sekarang tinggal celana dalam berwarna
merah yang dikenakan mama, sengaja
aku tidak melepas CD mama, aku
singkapkan saja kesamping dan mulai aku
mainkan memek mama yang sudah basah
kuyup dengan cairan surga mama.
"Oohhh... Geli bob, maenin juga itilnya
sayang." Pinta mama.
"Hemm itil mama kenyal banget, enak ya
ma kalo diginiin." Pujiku sambil kugosok
gosok itil mama.
"He'emm ahhh... Terussiinn sayang uhh
nikmat banget sayang, kamu pinter
banget puasin mama."Racau mama.
Setelah berapa saat, ambil posisi diujung
ranjang dan tubuh mama aku geser
kebawah, aku lepas CD mama, kemudian
aku kangkangin kaki mama lebar lebar,
paha mama sangat putih dan mulus,
mulai dari ujung rambut sampai ujung
kaki is perfect.
"Ma? Mama tau gak? Kalo mama kayak
gini kayak bintang film porno deh, bobby
suka banget sama tubuh mama, mama
gak nyesel kan ngelakuin ini sama
bobby?". Tanyaku disela sela keintiman
kami.
"Huss.. Kamu tuh bob, masak mama kayak
bintang film porno sih? berarti kamu
sering nonton film porno ya? Hayo
ngaku.." Protes mama sambil
menggodaku.
"Loh jangan salah ma, bintang film porno
itu tubuhnya malah bagus bagus ya ma,
hehe, mama tau ajah, mana sih yang gak
pernah ntn begituan ma, jaman
sekarang lagi." Balasku kemama,
"Udah ahh, mama malu bob dengernya,
orang mama dah tua gini masakkk...
Ouuhh... Pelan sayang, uhhh... Geli bob
memek mama, kamu apain sih kok enak
banget." Belum selesai mama bicara,
langsung kusambar belahan memek mama
dengan sapuan lidahku, kujilati seluruh
permukaan memek mama mulai dari
itilnya, sampai lubang kewanitaan mama.
Tak henti hentinya mama meracau, aku
sengaja memancing mama perlahan lahan
supaya mama bisa lebih binal, aku
berusaha mengajak mama sedikit
mengobrol tentang hal hal yang berbau
porno disela sela keintiman kami.
"Memek mama bersih ya, gak ada bulunya,
bob suka banget deh ma." Pujiku kemama
sambil jari telunjuku aku benamkan
kedalam memek mama.
"Ouhhh yess.. Memek maa.. Auhhh..
Sayang mama gak tahan, uh yeess.. Enak
sayang" ceracau mama ketika jariku
semakin dalam dan aku korek korek
didalam memek mama, sedangkan tangan
kiriku aku gunakan untuk memilin milin
puting mama.
Setelah itu, mama aku suruh untuk ambil
posisi doggy. Kupegang bongkahan
pantat mama yang sangat besar, aku
remas remas bokong mama yang putih
mulus dan berdaging itu. Sesekali aku
cium dan aku jilat, pantat itu sungguh
bikin aku gemas. Pantat sebesar itu
sungguh sangat sexy.
Karena sudah tidak sabar, aku ambil
posisi dibelakang mama dan aku gesek
gesekan kepala kontolku ke memek mama,
sangat terasa nikmat dan lengket serta
kenyal rasanya.
"Ma, bobby masukin ya kontol bobby."
Tanyaku ke mama.
"Masukin sekarang sayang, memek mama
sudah gatal pengen digaruk kontol kamu
tuh."Jawab mama semakin nakal.
"Idih mama sekarang mulai nakal juga
ya," balasku.
"Kan kamu yg ngajari sayang, kamu suka
kan kalo mama ngomong nakal gt?"
Jawab mama, akirnya mama sudah mulai
terbiasa dengan kata kata seperti itu,
aku sangat senang mendengarnya.
Perlahan aku mulai memasukan ujung
kontolku ke memek mama, sambil aku
remas remas bongkahan pantat sexy itu.
"Slluupp..." Masuk sebagian kontolku
kedalam memek mama, ku ulangi dan
semakin dalam aku masukan, terasa
sangat dalam sekali lubang itu, menjepit
dan menghisap saat aku tarik kontolku
setengahnya.
"Enak sayang, entotin mama sayang,
lebih cepat sayang."Pinta mama.
Kemudian aku menaikan ritme kocokan
kontolku kedalam memek mama, cairan
bening terus mengalir dari memek mama,
semaking licin dan semakin nikmat jika
disodok lebih dalam. Kulihat mama sedang
merem melek saat aku percepat
kocokanku.
"Ohhhh.. Yess.. Yes .. Ohh.. Lagi sayng,
trus.. Ahh... Entotin mama sayang,
puasin mama sayang." Gumam mama tak
henti hentinya. Keringat mulai
bercucuran, tubuh mama dan tubuhku
kini berbalut keringat nikmat, indah
sekali tubuh mamaku ini jika dilihat dari
posisi belakng dengan posisi doggy.
"Plakk.. Slup.. Slupp.. Slup.. Plakk.. Ohhh
ma, memek mama enak banget, kontol bob
jadi geli." Aku tampar tampar pantat
mama sembari kukocok kontolku lebih
cepat. Kami berdua bagai anjing
kesetanan, seisi ruangan terasa semakin
memanas, hujaman demi hujaman
kontolku membuat suara berkecipak
didalam kamarku.
Kemudian setelah beberapa saat, aku
peluk tubuh mama dari belakang dan aku
tegakan tubuh mama, kuremas remas
buah dada mama dari belakang sambil
kuentot memeknya. Kuciumi leher mama
dan mama membalas dengan ciuman
dasyatnya kearahku dari samping, kedua
tangan mama diarahkan kebelakng
menjambak rambutku, sakit sudah tidak
aku rasakan, karena hanya rasa nikmat
yang kami rasakan saat itu.
Hampir 15 menit aku entotin mama dari
arah belakang, sekarang aku minta
mama untuk duduk diatasku yang sedang
terlentang. Ya benar, kami sekarang
dalam posisi WOT. Dengan posisi ini aku
bisa merasakan hujaman memek mama
dan aku bisa memandangi seluruh tubuh
sintal mama serta mengekploitasi big
boob mama.
Mama semakin binal, karena mama
sekarang dalam posisi jongkok dan sibuk
menghujam hujamkan tubuhnya naik
turun, kedua telapak tangan mama
bertumpu diatas dadaku, mama aktif
bekerja sedangkan aku sibuk menikmati
genjotan si mama dan meremas remas
dada besarnya.
"Ouuu.. Ye.. Ummm.. Ahhh... Fuck, yess..
Yes yes.. Ahhh.." Mulut mama tak henti
hentinya meracau. Ini semakin
membangkitnya gairahku. Akirnya aku
imbangi dengan sentakan sentakan
keras seirama dengan gonjotan mama.
"Ohh damnn.. Fuckk, bitch.. Ohh.."
Ceracauku tak mau kalah dengan mama.
Mama bak kesetanan, mulutnya yang
tidak bisa diam aku sumpak dengan jari
jariku.
Dari arah bawah kuperhatikan wajah
mama, wajah yang sangat cantik, wajah
itu adalah wajah mama kandungku yang
sedang sibuk menggenjot tubuhnya
diatas tubuh anak kandungnya sendiri.
Sungguh perasaan yang aneh. Tak
kusangka ini terjadi dan dia adalah
mamaku sendiri. Sesaat setelah itu aku
dekap mama, dan menghentikan gerakan
kami. Kucium bibir mama dengan lembut,
kubelai belai pipinya dengan kedua
telapak tanganku, nafasnya terburu dan
detak jantungya berdebar kencang.
Kontolku masih tertancap dalam memek
mama.
"Ma, makasih ya ma sudah memberikan
tubuh mama sama bobby." Tiba tiba saja
kata kata itu keluar dari mulutku. Mama
tercengan serta menghentikan
ciumanya, dan terlihatlah wajah bersemu
dengan mata berkaca kaca disertai
senyum indah dari mama.
"Asal bob senang mama rela apa saja
untuk anak mama, tubuh ini sekarang
seutuhnya untuk bobby, bobby boleh pakai
sesuka bobby." Balas mama dengan nada
lembut. Aku sangat senang, damai
rasanya dibenaku mendengar kata kata
itu dari mama.
"Bob sayang mama, mama adalah kekasih
bobby mulai sekarang, bobby tidak akan
cari pengganti mama, selamanya hanya
ada bobby dan mama." Balasku sambil
membelai rambut mama dengan lembut,
kuhapus air mata mama. Romantis sekali,
suasana menjadi hening dan tenang
disela sela pergumulan panas ini.
"Makasih sayang, mama gak nyesel
pernah ngelakuin ini sama bobby, karena
mama sayang sekali sama bobby, jika bob
mau, bobby boleh hamilin mama, mama
mau mengandung anak dari bobby!"
Tegas mama.
Kaget bukan main, mama selalu
memberiku kejutan kejutan besar yang
tak pernah aku duga. Ada rasa bersalah
bercampur dengan bangga dalam benaku.
Tak kusangka mama ternyata
memberikan seluruh hidupnya untuku.
"Maafkan aku mama" kataku dalam hati.
"Hey.. Kok diem sayang?" Kata mama,
menyadarkanku dari lamunan.
"Ma? Mama gak becanda kan? Mama
serius?" Tegasku.
"Heeemmmm... Serius gak ya." Canda
mama sembil menatapku tajam.
"Tu kan.. Mama ni ada da aja deh, bobby
jadi takut ni ma, gimana nanti kata
papa." Balasku.
"Bob, mama udah jatuh cinta sama bobby,
gpp kan kalo mama punya buah hati dari
orang yang mama cintai? Papa tidak
akan tau asalkan kita tetap menjaga
rahasia ini." Jawab mama meyakinkanku.
"Bobby juga cinta sama mama, bobby mau
kok memberikan anak untuk mama."
Jawabku.
" Huuuffff... Hamilin mama sekarang
bob, mama sudah siap, mama sudah
pikirkan ini matang matang sejak lama,
mama sudah persiakan, mama juga
sedang masa subur sekarang." Balas
mama dengan menarik nafas panjang.
"Baik, jika ini kemauan mama, bobby
penuhi keinginan mama." Kujawab sambil
mengenggam kedua telapak tangan
mama.
Aku sudah siap, apapun resikonya kami
berdua akan menghadapinya. Setelah aku
yakin, kemudian aku mencabut kontolku
yang sedari tadi memang masih terbenam
didalam memek mama. Setelah itu aku
posisikan mama terlentang kulebarkan
kakinya, perlahan aku masukan kontolku
yang masih tegang, kugenggam kedua
telapak tangan mama erat erat, kulihat
senyum bahagia diwajah mama,
kumasukan dan kukeluarkan kontolku
perlahan dan aku siap memberikan anak
untuk dia,mamaku. Kudekati wajah
mama, aku bisikan kata kata penuh kasih
sayang kepadanya.
"Aku sayang mama, ini untuk mama..
Emhh.... Emmhhh.. Emmhhhh.." Kutekan
dalam dalam kontolku serta kedua kaki
mama disilangkan kepinggangku
kemudian ditekanya tubuhku supaya
kontolku semakin dalam menyentuh pintu
rahimya dan, menyemburlah benih benih
anaku untuk mamaku . Aku tak sanggup
melihat wajah mama, hanya kudengar
erangan dan suara lirih dan isakan
tangis bahagia darinya.
"Eeemmmmhhhhhhh... Bobbb...," hanya itu
yang kudengar dari mulut mama.
Kami berdua terdiam, aku peluk tubuh
mamaku erat erat, tidak ada satu kata
keluar dari mulut kami berdua, jantung
mama terasa berdetang sangat keras,
aku yakin mama juga merasakan
sebaliknya. Belum berani aku bangkit dan
menatap wajah mamaku, hingga berapa
saat aku mendengar kata lembut dari
mama.
"Makasih sayang,"
Bersambung...
Komentar