Langsung ke konten utama

Cerita Seks > Sedarah | Kakakku ternyata...... (IV)

Sekarang sudah pukul 10 siang, semalam
setelah ngecrotin kakak kakakku yang
sexy aku langsung beranjak ke tempat
tidurku, berniat tidur sendiri eh malah
kedua kakakku ini datang menemaniku
tidur, kak tutut dikananku sementara
kak laras dikiriku.
Aku harus menahan rasa pegal dipenisku
yang harus ngaceng karena kami bertiga
tidur dalam keadaan bugil, apalagi aku
habis ngecrot makin sakit aja penisku,
penisku yang ngaceng itu dipegang oleh
kakakku. Sementara aku hanya bisa
menengok ke kanan dan kekiri
memandangi toket jumbo mereka.
Aku baru bangun jam setengah 10,
sementara kedua kakakku sudah sejak
jam 9. Kami hanya tinggal menunggu 1
tamu lagi untuk meramaikan malam
minggu kami.
Untuk menunggu tamu itu sudah sejam
ini kak tutut memasak makanan sambil
telanjang, kulitnya yang bersih nampak
menggoda apalagi pantatnya yang bulat
sebulat toketnya membuatku semakin
nafsu, namun sekarang aku sudah
dipuaskan oleh kak laras.
Karena aku sedang duduk manis diatas
sofa sejak 10 menit yang lalu dan kak
laras sedang memblowjobku dengan
mulutnya yang sexy dan kedua
tangannya yang mengocok dengan
sangat handal seperti pengocok ulung
saja.
“kamu apain sih mad bisa segede ini
mmhhhhsshhhhsplpslplsp..” Tanya kak
laras disela sela kulumannya.
“mm ga tau ya… udah dari sananya..”
ujarku sambil menikmati lagi kocokan kak
laras.
“dikerain kakaknya pasti ini mah…”
ujar kak laras, kembali mengulum
penisku. Suara kecupan kecupan
terdengar merdu.
“ehh… aku nemu juga udah segede itu
ras…” ujar kakakku sambil
menuangkan kuah sop kedalam mangkok.
Aku hanya tertawa sambil nyengir
nyengir menahan nikmat yang terasa
dikontolku.
Lewat dua menit, kak laras duduk
disampingku , kini giliranku untuk
memuaskan kak laras, kumulai dengan
foreplay, pertama aku ciumi bibirnya,
lidah kami berpautan didalam mulutnya
saling beradu. Sementara tangan kiriku
merangkul pundaknya agar mendekat
kearahku sementara tangan kananku
mengelus elus memeknya yang sudah
basah.
“ahhhh….”desah kak laras manja
Sekitar semenit kemudian aku turun
menciumi lehernya lantas tangan kiriku
mendorong tubuhnya menyandar pada
sofa sehingga kini aku leluasa menciumi
dan meremas toketnya yang berukuran
34D itu dengan pentil cokelt tua dan kulit
cokelat. Nikmat sekali.
Kini aku asyik mengemut pentil kanan
milik kak laras sementara tangan kanan
ku memilin milin putting kirinya, sambil
aku remas2 halus. Sementara tangan
kiriku diemut kak laras
“mmhhh…. Enakkkkmadd…shhhh
terusshhshhhhshsh…ahhhh.” Ceracau
kak laras menikmati toketnya digunakan
untuk menyusuiku.
“makanannya udah jadi…” ujar kak
tutut “eh.. udah pada makan hidangan
pembuka aja… hihihi” ujar kakakku
yang melihatku dan kak laras bercumbu
mesra disofa. “udah dua jam nih masa si
andi dari solo jam 9 ga sampe sampe..”
ujar kakakku sambil berjalan
meninggalkan dapur.
Brrmmmbrmmmmm…..shhheetttt.t….
“tok tok tok… kulonuwun..” ujar
seorang pria dari pintu depan rumah
kami, suaranya nampak familiar.
Sepertinya andi panjang umur.
Kak tutut langsung bergegas menuju
pintu depan tak peduli kalau yang
bertamu bukan andi tetap saja ia
berjalan tanpa busana.
Dan tak perlu waktu lama untuk
mengetahui siapa tamu kita, karena
hanya butuh waktu 10 detik untuk kak
tutut membuka pintu lantas menarik
sang tamu kedalam lantas menutup pintu
dan mengancingnya lagi lantas menciumi
sambil merebahkan sang tamu kekursi
sudut. Kak tutut yang telanjang bulat
meniduri andi yang hanya bisa
merebahkan tubuhnya dikursi sudut
masih dengan pakaian lengkap.
“ahh kak tutut…shhh…
mhhhhhhmhhh…” ujar andi terkaget
kaget setelah badannya dipeluk didorong
dan bibirnya diciumi oleh kakakku.
Kembali kesofa, setelah puas menyusu
tetek ka laras aku langsung turun
menciumi perutnya, sambil tangan
kananku mengelus2 memek kak laras
yang sudah basah, aku melepas ciumanku
dariperutnya lantas aku melihat ekspresi
kak laras yang sudah mendesah perlahan.
Kini 3 jariku sudah langsung mengocok
memek kak laras yang lebih longgar dari
milik kak tutut aku kocokdengan sangat
cepat, hanya perlu semenit untuk
membuat memek kak laras semakin
berair, sehingga timbul suara kecipak
air.
“ahhhh terus madddd…
jagooooooobangett…
sihhhhaahhhh….shhhhhh” desah kak
laras penuh kenikmatan berulang kali.
Dari ruang samping terdengar suara
andi sedang mendesah menyebut nama
kakakku, “teruss kakk
tutut….ahhhhh…” ujar andi. Aku yang
tertarik sambil mengocok cepat memek
kak laras aku menoleh melihat kearah
ruang tamu ternyata kak tutut sudah
berhasil mengeluarkan burung andi dari
sangkarnya, meskipun andi masih
berpakaian lengkap.
Kulihat ekspresi andi sangat kenikmatan
merasaka kuluman kakakku yang jelas
sudah terbiasa mengulu penis dengan
ukuran yang lebih besar (punyaku)
sehingga mudah saja untuknya
bermanuver dengan penis yang lebih kecil
(meskipun tetap besar untuk ukuran
anak kelas 3 smp)
Lewat duamenit
“ahhhshhhterusssmaddd…
ohhhhshhh….”teriak kak laras kearahku
menikmati tiap genjotan genjotan
dimemeknya. “nikmat kan
kakk.mhhh..shhhtoketkakakksshh..
indahhhh….ahhhhh” ujarku sambil terus
menggenjot kak laras.
“aahhh ahhhh…ehhhhhahhhh,shhhhh
ahhahahhahhhhh keluarrrrrrr..r…….”
uajr kak laras, disaat bersamaan
tanganku yang sedang mengocok meki
kak laras basah oleh caiannya dan wow..
kak laras ngecret seperti orang pipis,
cairannya menyemprot begitu saja
keluar memeknya hampir membasahi
wajahku.
Setelah berhenti beberapa detik, hanya
terdengar lenguhan andi menikmati
kuluman kakakku, kini aku langsung
menarahkan kontolku yang sudah sangat
ngaceng ini kedalam memeknya.
“ahhhha….ahhhhh……..
mmhhhheeehhhhhhoooohhhh…” desah
kakkku menikmati goyangan kontol
didalam memeknya diruang sebelah.
Karena sudah basah jadinya sangat
mudah kontol 18cmku masuk memenuhi
memeknya, yang langsung aku genjot
dengan kecepatan penuh, sehingga
terdengar suara kecipak kecipak akibat
memek yang basah ku genjot dengan
cepat.
“ahhh…ahhhha…..hhhh…..
shhhhohhhhfffuuuucckkkkkkyye
eahahhhhhshh…
terussssmaddd….shhhh” ceracau kak
laras.
Sambil kugenjot aku meremas remas
tetek kak laras yang bergerak kemana
mana. Aku remas sambil sesekali aku
ciumi , ku gigit, dank u Tarik
pentilnya.”aahhhhshhh enakkk banget
kakkk…mantaaaappppspsshhha
hhahahhaohhhhh….” Ujarku disela sela
desahan kak laras.
Tak sadar ku juga mendengar desahan
kakakku yang semakin mengeras diruang
tamu, kulirik sekilas andi masih dengan
pakaian lengkap hanya mengeluarkan
burungnya dari ritsletingnya yang
sedang dipompa oleh kak tutut, kulitah
kak tutut yang ngangkang diatas andi
sedang asyik memasuk keluarkan kontol
andi ekspresi wajahnya sangat
menikmati permainannya namun kurang
nakal tak seprti waktu aku entotin
namun tetap saja menafsukan, toketnya
yang gede itu juga bergerak naik turun,
apalagi pantatnya yang bergerak naik
turun beuhhhh seksyy…
“aahhhhhshshshahohhhh kencengannnn
lagiii…ahhhh…” ujar kak laras
Kembali ke kak laras, kini genjotanku
semakin kencang ketika kak laras
mendesah semakin kencang. Dan hanya
perlu 30 detik untuk kak laras mendapat
orgasme keduanya. “
AHHHHHHHHHHHHHHHHSSHSHSHHHHMMHH
HHH” ujar kak laras saat menyemprot
dimemeknya membasahi kontolku.
Aku mencabut kontolku, lantas menyuruh
kak laras untuk nungging, setelah kak
laras berada diposisi yang pas aku
menyodok memeknya lagi dari belakang.
Kini aku memainkan tempo, aku genjot
perlahan lahan selama 30 detikan lantas
aku kencangkan genjotanku membuat
kak laras mendesah tak karuan. Lalu
sekitar semenit kemudian aku pelankan
lagi, lantas aku kencangkan lagi
genjotanku membuat kak laras
kelenjotan menikmati goyanganku,
sambil sesekali pantatnya yang gede itu
aku tepuk keras.
“ahhhh..ahhh…ohhh…yeeeaaahhhh…
terusssmaddd….ohhhhs
hhh…..ennnaaakkkk bangetttdddhhh….
shhhhhh” ujar kak laras. “hehhee…
rasain nih…..” ujarku saat menampar
pantatnya PLAAKKK,PLAKKKKK,PLAKKK…
membuat pantanya merah sesaat.
Aku melirik ke ruang sebelah.
Kak tutut kini membalik badannya,
menjadi berhadapan dengan andi. Kini kak
tutut menyandarkan toketnya kewajah
andi dimana andi asyik menyusu pentilnya
sambil kedua tangannya memegangi
pantat kak tutut membantunya untuk
menggenjot kak tutut. Kak tutut yang
sudah cukup mahir bermain dalam posisi
itu ikutan memutar mutar gerakannya
sambil ikutan naik turun. Desahannya
sangat mmengagumkan.
“ternyata melihat kak tutut dientot
orang lain bagus juga…” ujarku dalam
hati. Kini aku kemali fokus ke kak laras.
Aku kembali menggenjot kak laras
dengan kecepatan penuh. Aku semakin
liar apalagi ketika kak laras sudah
menjerit jerit keluar dan akhirnya kak
laras mendapatkan orgasme ketiganya.
Aku juga sudah ingin ngecrot. Lantas
aku copot peniskud dari memeknya. Kini
kak laras tiduran disofa, aku duduk
diatas perutnya lantas aku taruh
kontolku dianatara dua gunung miliknya
lantas kak laras dengan cepat
mengapitnya dengan kedua toketnya
lantas ia kocok naik turun sambil
menjilati kepala kontolku.
Di ruang sebelah, kak tutut sedang
berlutut dihadapan andi yang ngangkang
sambil mengocok cepat penisnya
dihadapan muka kak tutut yang
tersenyum. Lantas hanya 15 detik
berselang andi memuntahkan pejuhnya
membasahi muka kak tutut. CROTTT…
CROOTTT….CROTTTT……. Kak tutut
tersenyum puas bersamaan dengan andi.
Sementara aku masih menikmati kocokan
toket kak laras yang makin menggelikan
kontolku. Lewat satu menit akhirnya aku
menarik kontolku, lantas mengocoknya
sendiri dihadapan wajah kak laras ,ku
todongkan kontolku yang sudah semakin
besar urat2nya lantas
CROTTT…. CROTTT…
CROOTTT.T.CRROOOTTT…
CROOORRRRTTT.T….. pekuhku melumuri
wajah kak laras. Aku tertawa puas
begitu pula kak laras.
“wah..kakak kakak kita kayanya udah
sarapan bubur nih..” ujar andi
menghampiriku yang telanjang bulat,
sementara dirinya masih memakai
pakaian lengkap hanya penisnya saja
yang menggantung dari lobang
ritsletingnya.
“haha… bener ndi, laper nih makan sop
aja yuk enak kayanya…” ujarku
memberikan ide itu kepada adikku ini. Andi
mengangguk, kami berduapun langsung
mengambil piring dan menyantap sarapan
kami, sementara kak laras dan kak tutut
bersamaan masuk kedalam kamar mandi.
“hati hati kakakk kakakku..” ujar Andi,
aku hanya tertawa kembali mengambil
sop hangat buatan kak tutut.
UPDATE SELANJUTNYA AKAN ADA DI
HALAMAN SELANJUTNYA

Komentar