Langsung ke konten utama

Cerita Seks - Mbak Yanti Numpang Mandi

Jam menunjukkan pukul 3 sore saat aku
memasuki kota Jakarta, mobil
kuluncurkan kearah rumah kontrakanku,
rumah kontrakanku terletak di daerah
Jakarta Selatan, sengaja kupilih rumah
kontrakan itu karena letaknya yang
tidak terlalu jauh dari kantorku, juga
terletak di pinggir jalan besar, rumah
yang kukontrak adalah rumah petakan
tapi tidak seperti rumah petakan
biasanya, karena harganya yang
lumayan yaitu 750ribu perbulan,
sementara listriknya bayar sendiri-
sendiri, ada 9 rumah lagi selain rumah
kontrakanku itu, 5 disebelah kiri dan 5
disebelah kanan, dibatasi dengan jalan
selebar 2 meter, sementara di bagian
depan disediakan tempat untuk parkir
mobil.
Akupun tiba di rumah kontrakanku,
setelah memarkir mobil ditempat
biasanya dan menutup kembali pintu
gerbangnya, akupun m*****kah menuju
rumahku yang terletak di tengah-
tengah, tidak nampak ibu-ibu ataupun
bapak-bapak yang sedang asyik
mengobrol, suasana rumah kontrakan
betul-betul sepi, kunci rumahpun
kumasukkan kelubangnya dan kuputar 2
kali dan pintu rumahpun kubuka, akupun
segera menutup pintu dan menguncinya
setelah aku berada dalam rumah, akupun
m*****kah kedalam ruangan tidurku
yang hanya dibatasi dengan kain gorden
saja, rumah kontrakan ini tidak ada
pintu yang membatasi antar
ruangannya, kecuali pintu depan,
belakang dan kamar mandi saja,
kuletakkan tasku di lantai, akupun
melepaskan seluruh pakaian yang
melekat di tubuhku sehingga tubuhku
telanjang bulat, lalu kuambil celana
boxer dari dalam lemari dan langsung
kukenakan, akupun menyalakan AC yang
ada di ruangan tidurku.
Baru saja aku ingin merebahkan
tubuhku, aku mendengar suara
perempuan bersenandung dari arah
belakang rumah, akupun m*****kahkan
kakiku keruangan belakang, tidak ada
satupun orang di ruangan ini, AC, TV,
Komputer dan Home Theaterku juga
dalam keadaan mati, ruangan belakang
ini adalah tempat aku santai, menonton
TV, mendengarkan lagu atau main di
komputerku, kuperiksa pintu belakang
yang membatasi ruangan santaiku
dengan dapur dan kamar mandi,
pintunyapun masih dalam keadaan
terkunci, suara perempuan
bersenandung semakin jelas kudengar di
ruangan ini, akupun lalu membuka pintu
belakangku, dan kulongokkan kepala
untuk melihat ada siapa di belakang
ternyata di dapur dan di teraspun kosong
tidak ada seorangpun disana, aku
langkahkan kakiku ke kamar mandi, dan
ku buka pintunya, aku tersentak kaget
karena ada seorang perempuan yang
sedang mandi di kamar mandiku,
sementara itu saat mendengar pintu
terbuka perempuan tersebut
membalikkan tubuhnya, sehingga aku
melihat dengan jelas tubuh
telanjangnya, kulihat kedua
payudaranya dan belahan mekinya dan
sejumbut rumput hitam diatas mekinya.
�Mas�mau ikutan mandi
yach�aaaiiiiii�..� kata perempuan
saat membalikkan tubuhnya lalu menjerit
tertahan saat melihat wajahku dan lalu
segera menutupi kedua payudaranya dan
mekinya.
�eeeehhh�mbak�Yanti�maaf..mbak
�maaf..� kataku kaget sambil
menutup pintu kamar mandiku tersebut.
Aku heran kenapa mbak Yanti mandi di
kamar mandiku, memang rumah-rumah
kami ini hanya dibatasi oleh tembok
pembatas yang setinggi pinggang orang
dewasa, jadi saat kita menjemur pakaian
kita bisa saling mengobrol dengan
tetangga sebelah rumah kita, tapi belum
pernah terjadi seperti hari ini, ada
tetangga yang melompati tembok
pembatas lalu memakai kamar mandinya,
tak lama kemudian pintu kamar mandi
terbuka, kulihat wajah mbak Yanti
bersemu merah pertanda malu karena
tubuhnya yang bugil terlihat olehku.
�Mas Hendra, maaf yach�aku lancang
memakai kamar mandimu tanpa permisi,
sebetulnya sudah 2 hari ini aku meminjam
kamar mandimu dan aku sudah pamit
sama mpok Is, untuk meminjam kamar
mandimu,� katanya menjelaskan sambil
kepalanya tertunduk tidak berani
bertatapan denganku.
Kulihat tubuhnya mbak Yanti yang hanya
berbalutkan handuk, dan tetesan air
masih ada yang menempel di tubuhnya
serta tubuhnya yang wangi sabun,
membuatku terangsang dan membuat
kemaluanku menggeliat bangun, mbak
Yanti yang sedang menunduk itu melihat
celana boxerku yang menonjol akibat
bangunnya kemaluanku semakin tersipu
malu, matanya tepat menatap ke
s*****kanganku, diapun menjadi serba
salah, mau mengangkat kepalanya dia
malu untuk menatap mataku, mau
tunduk diapun mlau melihat tonjolan di
s*****kanganku, tapi ada rasa
penasaran pada diri mbak Yanti
menyaksikan tonjolan di s*****kanganku
itu, dengan melihat tonjolan di celana
boxerku itu dia sudah dapat menduga
bahwa kemaluanku itu mempunyai ukuran
yang panjang, dan berani kupastikan
panjangnya jauh melampaui panjang
punya suaminya.
�Ach..gak apa-apa mbak�kan mbak
Yanti sudah ijin sama mpok Is, aku yang
seharusnya minta maaf karena membuka
pintu kamar mandi sehingga tubuh mbak
Yanti terlihat semua dech,� sahutku
sambil tersenyum membayangkan bentuk
tubuhnya yang lumayan seksi dan kedua
payudaranya yang indah walaupun
sedikit turun.
�Ach..mas Hendra�sich tidak
salah�kan itu kamar mandi mas
Hendra�soal�soal.. tubuhku�mas
Hendra�janji yach�jangan bilang-
bilang sama orang lain apalagi sama
suamiku�yach�mas
Hen�janji�yach�� mbak Yanti
memohon-mohon sambil tetap
menundukkan kepalanya dengan mata
tanpa berkedip kearah boxerku yang
menonjol.
�ooohhh..tenang saja aku gak akan
cerita kok sama siapapun..tapi mbak
Yanti kan tahu biasanya kalau orang
meminta sesuatu pasti ada imbalannya
dong,� jawabku tersenyum.
�Oooohhh�kok pake imbalan mas
Hen�aku kan minta tolong�pleaseee
�� katanya lagi sambil tetap
menundukkan kepalanya tidak berani
menatap mataku.
�baiklah aku gak minta imbalan, tapi
aku minta tolong sama mbak Yanti
bolehkan, jadi kita sama-sama saling
tolong menolong,� kataku lagi.
�Eehhh..minta tolong apa?...kalau bisa
aku pasti tolongin dech,� katanya mulai
sedikit tenang.
�bener nich mbak Yanti mau nolongin
aku,� tanyaku.
�Kalau aku bisa dan mampu pasti aku
akan tolongin,� jawabnya lagi
menegaskan
�kalau soal mampu dan bisa, pastilah
mbak Yanti bisa dan mampu
menolongku,� kataku lagi sambil
menongolkan kemaluanku.
�mbak Yanti tolongin aku menidurkan
adik kecilku ini�,� lanjutku.
�Eeehhh�.gila�mas Hen�gak
mungkin aku gak mungkin melakukan itu,
aku ini sudah bersuami�jangan gila mas
Hen�aku gak mau�gak�aku gak
mau�� katanya lagi menolak
permintaanku dengan kepala masih
menunduk dan menggeleng-geleng, tapi
bola matanya tidak berkedip menatap
kemaluanku.
Yanti tanpa berkedip menyaksikan
kemaluanku yang sudah berdiri dengan
gagahnya, dia terhenyak menyaksikan
besar dan panjang kemaluanku, panjang
kemaluan suaminya sekitar setengahnya
lebih sedikit dari panjang kemaluanku ini,
dia ngeri sendiri membayangkan mekinya
diterobos oleh kemaluanku, kulihat dia
menelan air liurnya saat menyaksikan
kemaluanku tersebut.
Dengan kemaluan yang mengacung
keatas akupun menghampirinya yang
saat itu masih terpaku melihat
kemaluanku, kuraih kedua tangannya
lalu kubimbing kearah kemaluanku,
�Ayolah mbak, adikku ini bangun juga
gara-gara melihat tubuh bugil mbak yang
sedang mandi di kamar mandiku, jadi
mbak juga harus menolong untuk
menidurkannya lagi dengan tubuh mbak
juga�dong�ayolah..mbak�� bujukku
sambil mengelus-eluskan kedua telapak
tangannya di kemaluanku.
Aku merasakan halusnya telapak tangan
mbak Yanti ini, Yanti sendiri merasakan
betapa kekarnya dan kerasnya
kemaluanku itu, dia berusaha menarik
tangannya dari peganganku, sementara
aku berusaha menahan tangannya agar
tidak terlepas dari genggamanku dan
dari batang kemaluanku.
�Jangan�mas Hen�jangan�aku ini
sudah bersuami, suamiku ada di sebelah
kalau dia kemari, kita bisa celaka mas
Hen�tolong mas Hen�jangan�lepa
skan aku�mas Hen� aku takut�mas
Hen�nanti suamiku kesini�� katanya
sambil berusaha melepaskan kedua
tangannya.
Mbak Yanti terus meronta berusaha
untuk melepaskan tangannya dari
genggamanku, tanpa dia sadari dengan
bergeraknya tubuhnya yang hanya
berbalutkan handuk itu, membuat lilitan
handuk di tubuhnya perlahan-lahan mulai
melonggar, dan tanpa menunggu lama
tubuh telanjang kembali terpampang di
hadapanku, mbak Yanti bertambah panik
merasakan handuknya terlepas,
�Mas�Hen..sudah�tolong
sudah�aaiiiiiiii�..aduuh�handu
kku�.eeehhh�jangan lihat mas
Hen..jangan�mas Hen�.ampun�ampu
n�sudah�mas Hen�.nanti suamiku
kesini mas Hen�ingat�mas Hen�aku
sudah bersuami�� kata mbak Yanti
saat mengetahui handuknya terlepas.
�hehehehe�wow�sekarang nampak
jelas tubuhmu ini�hhhmmm�aku jadi
tambah bernafsu melihat tubuhmu yang
montok ini�hhhhmmm�ayolah
mbak�tolongin aku�� kataku.
Kutarik tangan mbak Yanti sehingga
tubuh telanjangnya menempel dengan
tubuhku, lalu kudekap tubuhnya, aku
merasakan betapa empuk teteknya yang
menempel di dadaku, dan aku juga
merasakan batang kemaluanku
bersentuhan dengan rumput hitamnya,
aku bertambah nafsu ingin segera
memasukkan kemaluanku kedalam lubang
senggamanya, aku mulai menggesek-
gesekkan batang kemaluanku ke
tubuhnya, sementara tangan kananku
mendekap erat punggungnya dan tangan
kiriku meremas-remas bongkahan
pantatnya.
�Jangan�mas Hen�jangan�.adu
uhh�bajingan..kamu�sudah�tolong
ampun�aawww mas
Hen�jangan�kamu jahat�bajingan
kamu�brengsek�aku..teriak�� kata
mbak Yanti mengancam akan berteriak.
�Teriak saja, siapa yang takut,
hehehe�orang akan lihat kamu yang
menggodaku�.lihat aku masih
berpakaian sementara kamu telanjang
bulat..� kataku.
�hehehehe�teteknya empuk sekali
mbak, jembutnya banyak
juga�hehehehe�geli nich gesekan sama
tongkolku..mbak�gimana kalau gesekan
sama mekimu mbak..pasti lebih enak�,�
lanjutku.
�Hendra�kamu bajingan�brengs
ek�kamu�jahat�.
jangan�sudah�tolong� jangan�
Hen..kasihanin..aku�aaauuwww�s
top�Hendra�� kata mbak Yanti
sambil berusaha untuk melepaskan diri
dari pelukanku.
Tubuh mbak Yanti meronta-ronta,
membuat teteknya bergesekan terus
dengan dadaku, sementara bagian
bawahnya juga bergesekan terus dengan
batang kemaluanku, nafsu birahiku
semakin bertambah tinggi, kemaluanku
semakin bertambah tegang, aku ingin
segera melesakkan kemaluanku dalam
lubang senggamanya mbak Yanti, ingin
segera merasakan jepitan vaginanya di
kemaluanku, dengan mudahnya tubuh
mbak Yanti kuangkat, tubuhnya yang
mungil dan tingginya yang hanya
sedaguku memudahkan aku untuk
mengangkatnya, dengan kedua tanganku
yang mendekap erat di punggung dan
pantatnya, tubuh mungil mbak Yantipun
terangkat, aku mulai berjalan mundur
masuk kedalam rumahku, setelah didalam
pintupun kututup menggunakan kakiku,
lalu menguncinya setelah melepaskan
dekapan tangan kiriku di pantatnya,
kemudian tubuh mbak Yanti kuangkat
kembali, mbak Yanti terus menerus
meronta sambil memohon padaku untuk
menghentikan aksiku.
�ampun�Hen..ampun..jangan..Hen
�jangan�Hen..ingat�H en�aku
sudah punya suami dan aku sudah punya
anak juga�Hen..kasihani
aku�Hen..stop�sadar..Hen�� kata
mbak Yanti kembali memohon sambil terus
berusaha melepaskan diri dari dekapanku.
Aku tidak memperdulikan permintaan
mbak Yanti itu, yang aku perdulikan
adalah kemaluanku dapat masuk kedalam
lubang senggamanya, yang aku
perdulikan adalah nafsu birahiku yang
sudah sangat tinggi sekali, gak mungkin
aku kocok sendiri sementara didepanku
ada wanita yang sudah telanjang bulat,
kuputar tubuh mbak Yanti sehingga
sekarang aku mendekapnya dari arah
belakang, tangan kananku mendekap
erat pinggangnya, sementara tangan
kiriku melorotkan celana boxerku sampai
jatuh di kakiku, kemaluanku menempel di
belahan pantat mbak Yanti, aku mulai
menyelusupkan kemaluanku ke
s*****kangan mbak Yanti, mbak Yanti
berusaha merapatkan kedua kakinya
mencoba untuk menghalangi gerakan
kemaluanku yang berusaha menyelinap ke
sela-sela pahanya, aku tidak mau kalah
gerak, dengan tangan kiriku kucoba
membuka paha kirinya agar kemaluanku
bisa menyelinap di sela-sela pahanya,
usahaku akhirnya berhasil, kemaluanku
terjepit diantara paha mbak Yanti, aku
merasakan halusnya paha mbak Yanti di
kemaluanku.
Dengan perlahan aku berjalan maju
sehingga mau tidak mau mbak Yantipun
berjalan maju kearah sofa, kuhentikan
langkah kakiku setelah tubuh mbak Yanti
menyentuh sandaran sofa, tangan kiriku
mulai beraksi meremas-remas payudara
mbak Yanti bergantian kiri dan kanan,
sementara dibawah aku berusaha untuk
menggerakkan kemaluanku dalam jepitan
pahanya.
Kedua paha mbak Yanti betul-betul
dirapatkannya, sehingga membuatku
susah untuk menggerakkan kontolku
yang terjepit pahanya, aku berusaha
untuk melebarkan pahanya mbak Yanti,
kudorong dan kutekan punggungnya
sehingga dadanya mbak Yanti menempel
di sandaran sofa, dan kuselipkan salah
satu lututku ketengah pahanya, dan
tubuhku kutindihkan keatas
punggungnya, akhirnya kedua pahanya
mulai terkuak, aku dengan leluasa
menggerakkan kemaluanku maju-mundur
di jepitan pahanya, tangan kananku
menekan pundaknya mbak Yanti, mencoba
menahan gerakan tubuhnya yang
mencoba untuk bangkit dari tindihanku,
sementara tangan kiriku mengarah
kes*****kangannya, tanganku mencari
kelentitnya dan mulai menggesek-gesek
kelentitnya itu dengan jari-jemariku.
�Oohhh�mbak, enak�ooohhh�baru
dijepit pahamu saja enak�apalagi kalau
dijepit memekmu..mbak�ooohhh�aku
jadi gak sabar�pengen ngentotmu
mbak�� aku melenguh merasakan enak
dengan jepitan pahanya.
�Eeeghhh�hheeehhhh�.Hen..bajingan
kamu hentikan�Hen�ja
ngan�aaaaggghhh� Hen�bajingan
kamu, setan kamu�brengsek�kurang
ajar�jangan..Hen.hentikan jangan
ituku�aaaacchhh..jangan hentikan
tanganmu�Hen�oooohhh...tolong�
Hen�please.. hentikan Hen,� mbak
Yanti memohon padaku untuk
menghentikan aksiku.
Aku yang sudah dilanda tegangan tinggi
ini sudah merasa kepalang tanggung,
karena aku ingin merasakan memek
tetanggaku ini, kemarin-kemarin kalau
berpapasan dengan dia sedikitpun tidak
pernah terlintas ingin melakukan
hubungan badan dengannya karena dia
tetanggaku dan mempunyai suami serta
seorang anak, tapi hari ini berbeda sejak
aku melihat dia bugil di kamar mandiku,
lalu dia keluar dengan memakai handuk
saja, membuat aku menjadi bernafsu
ingin memasukkan batang kemaluanku
kedalam lubang kenikmatannya.
Mulutnya memohon padaku untuk
menghentikan aksiku, tapi kemaluannya
berkata lain karena jariku sudah mulai
basah oleh cairan precumnya,
mengetahui hal itu, tangan kiriku mulai
menguakkan bibir vaginanya, sementara
aku mulai menarik pantatku, saat kepala
kemaluanku tepat berada di bibir
vaginanya, aku mulai berusaha menekan
masuk kemaluanku kedalam lubang
senggamanya, mbak Yantipun
mengerang saat merasakan memeknya
diterobos oleh kontolku.
Bleeeessssss��� kontolku mulai
menyelinap masuk kedalam rongga
senggama mbak Yanti.
�Heeennn�.aaaaarrggghhh�jangan
�Hen�aaarrgghhhhh�ja
ngan�..cabut punyamu�
sakit�aduuuhhh�sakiiittt�.Hen�
breeengseekkk�bajing
aaaannn�kamu..Hendraaaa�
aaarrggghhh�sakiiiitt�.amppuuu
uunnn�.aaddduuuhhhh�
.aaampun�Hen�� mbak Yanti
mengaduh kesakitan.
�Tenang mbak�tenang�nikmatin
saja�inikan belum semuanya
masuk�baru sedikit aja kontolku masuk
kememekmu ini�uuugghhh�sempit
sekali..biarpun sudah pernah keluar
kepala bayi tapi masih sempit aja nich
memekmu�uuuggghhh�nanti juga
kalau sudah masuk semua, mbak Yanti
pasti keenakan dech�� jawabku
Bleeessssss�kudorong perlahan
pantatku maju sehingga kontolkupun
kembali menerobos lubang senggamanya
mbak Yanti.
Mbak Yanti berusaha meronta untuk
mengeluarkan kontolku dalam jepitan
vaginanya, pantatnya dia goyang-
goyangkan berusaha agar kontolku
keluar, tapi karena posisi tubuhnya yang
tertindih oleh tubuhku, dan tidak bisa
maju kedepan lagi, sehingga goyangan
pantatnya itu malah membuat kontolku
semakin masuk lebih dalam di lubang
vaginanya itu,
Bleeeeessssss� kontolku semakin dalam
lagi masuk, mbak Yantipun kembali
menjerit kesakitan.
�aaaarrggghhhh�.Heennn�cabut�p
unyamu�Hen�cabut�sak it
sekali�aaagghhhh punyaku
robek�sakit�Hen..ampun�ampun�a
duuuhhh�aduhhh�� jerit mbak Yanti
lirih.
Aku bukannya mencabut kontolku itu
malah aku semakin menekan kedepan
pantatku akibatnya kontolku terbenam
seluruhnya di dalam lubang senggama
mbak Yanti, Bbbblllleeeeeee
eeessssssssssss�� mbak Yantipun
mengerang lirih,
�Ooouuuuggghhhh�.Hen..ampun�oo
uugghhhh�punyaku robek�Hen�perih
�punyaku aaaagghhh�cabut
�cepat�cabut�.Hen�cabut
punyamu�rahimku jebol�ooouugghhh
Hen�kasihani aku..ampun�suda
h�Hen�sudah�.ingat Hen..tolong
Hen..ingat aku sudah bersuami��
erang mbak Yanti.
�Heeeehhhh�mbak Yanti memekmu
berdenyut-denyut nich, tandanya
memekmu suka dengan kontolku yang
besar dan panjang ini�.hehehehe..sudah
mbak nikmatin saja kontolku ini mbak,
mbakkan belum pernah nyobain kontol
panjang dan besar seperti punyaku
ini�.hehehehhe�� kataku merasa puas
berhasil memasukkan seluruh batang
kontolku dalam memeknya.
Dengan perlahan-lahan aku mulai
menarik keluar kontolku sampai batas
lehernya kemudian menekankan kembali
sampai masuk semuanya, kulakukan
terus menerus seperti itu, kulakukan
perlahan keluar-masuk kontolku itu,
sesekali kuhujamkan kuat-kuat kontolku
itu menerobos masuk di lubang
senggamanya membuat mbak Yanti
mengaduh, saat kepala kontolku
menerjang kuat dinding rahimnya.
�Ooouuggghhhh�Hen�sudah�Hen..a
ku..ooougghhh�sakit� perih
punyaku�Hen� ooouugghhhh�rah
imku�oougghh�Hen�sudah�� mbak
Yanti merintih-rintih.
Tubuh mbak Yanti berhenti meronta-
ronta, entah karena dia sudah capai
karena tidak bisa lepas dari himpitan
tubuhku atau karena dia sudah mulai
merasa enak dientot oleh kontolku ini,
dan hanya mulutnya saja yang menolak
dan meminta aku untuk menyudahi dan
mencabut keluar kontolku, aku yang
sedang merasakan enaknya mengentot
memeknya ini tidak memperdulikan
permintaannya, akupun semakin gencar
mengeluar-masukkan kontolku, tubuhku
masih menindih tubuh mbak Yanti, tangan
kananku masih dipundaknya, sementara
tangan kiriku asyik bermain dengan
itilnya mbak Yanti.
�Sssshhhh�ooouuggghhhh�Hen�sud
ah�Hen�sudah�aku�aku
u�.oouuugghhh� ssshhhhh�ooouug
ghhh�Hen�cabut�Hen�punyamu
cabut�Hen..aku ampun�Hen..
ooouugghhh�.ssshhhh�Hen�� mbak
Yanti mengerang.
Dari suara erangannya kutahu mbak
Yanti sudah dapat menikmati jejalan
kontolku dilubang senggamanya, hanya
dia mungkin masih malu untuk
mengungkapkan dengan kata-kata,
erangannya masih bercampur dengan
memintaku untuk menghentikan keluar-
masuk kontolku, tapi tubuhnya sudah
berhenti meronta, dan kurasakan
memeknya sudah sangat basah sekali,
walaupun mulutnya tetap terdengar
kata penolakan tapi memeknya sudah
sangat menikmati sodokan kontolku,
kuciumi kuduk, pundak dan lehernya
serta belakang telinganya sambil tetap
menyodok-nyodokkan kontolku.
�Ooouuugghh�Hen..sudah..Hen..g
elii�jangan ciumin aku�oooohh..Hen
�ooohh..geli� ooouugghhh..Hen
..sudah�Hen�sudah�aduuuuuhhh�a
aahhh �Hen�geli�Hen�geli.� erang
mbak Yanti.
�hehehehe�enak mbak Yanti, enak gak
kontolku ini�.hehehehe�kalau aku sich
enak sekali ngentot mbak Yanti ini,
memeknya masih sempit walaupun mbak
Yanti sudah punya anak,
oooohhh�sedap�.nikmaatt�ooohhh
�mbak�hhhhmmm�� kataku lagi
ditelinganya sambil menciumi belakang
telinganya.
Tiba-tiba kurasakan tubuh mbak Yanti
bergetar hebat, dan aku merasakan
batang kemaluanku menjadi hangat,
kutahu saat ini sedang mencapai
orgasmenya, kontolkupun kutekan
dalam-dalam dan kudiamkan, kusengaja
memberikan kesempatan kepadanya
untuk menikmati puncak orgasmenya,
aku tertawa dalam hati merasa berhasil
menaklukkan seorang wanita yang sudah
bersuami ini, dan berhasil membawanya
kepuncak orgasmenya, padahal tadi mbak
Yanti menolak dan meronta memohon
padaku untuk tidak mengentotnya, tapi
sekarang malah dia yang lebih dulu
mencapai orgasmenya.
�Hehehehehe�enakkan mbak kontolku
ini, enakkan dientotku sampai memek
mbak muncrat nich, kontolku hangat nich
mbak,� kataku menggodanya.
Mbak Yanti tidak mau menjawab
godaanku, dia hanya terdiam saja
sementara itu kudengar nafasnya
tersengal-sengal, dan vaginanya
berdenyut-denyut sangat kuat, akupun
merasakan enak saat dinding vaginanya
berdenyut, batang kontolku seperti
diremas-remas saja rasanya. Setelah
kurasakan denyutan-denyutan
vaginanya melemah, aku mulai kembali
menggerakkan kontolku lagi, dengan
perlahan kontolku kembali keluar masuk
di lubang senggamanya yang sudah
sangat banjir, gerakan kontolkupun
menjadi lebih mudah dan lancar, tidak
terdengar lagi suara mbak Yanti yang
memohon padaku untuk menghentikan
aksiku dan mencabut keluar kontolku dari
lubang memeknya, yang terdengar olehku
adalah hanyalah suara nafas mbak Yanti
yang memburu.
Tangan kananku beralih kearah depan
tubuhnya mbak Yanti, kuraih dan
kuremas-remas kedua payudaranya mbak
Yanti yang sedang terombang-ambing
akibat gerakan maju-mundur pantatku,
kudengar mbak Yanti melenguh panjang
tanpa mengeluarkan kata-kata lagi,
tangan kanan meremas payudaranya
tangan kiriku bermain terus di
klitorisnya dan kontolku semakin gencar
keluar-masuk di lubang vaginanya.
�Ooohhh..mbak�enak..sekali memekmu
nich�ooohhh�enak�sempit�nikmat
rapet� ooohhh..mbak�.ooohhh..aku
pengen tiap hari nich ngentotin
mbak�ooohhh�mbak� kontolku enak
gak�mana enak sama punya
suamimu�eeehhh�ooohhh�ooohhh�
mana besar punyaku atau punya
suamimu�.ooohhh�mbak�oooohh�ma
na panjang punyaku atau punya
suamimu�.ooooohhh�mbak�� aku
melenguh merasakan nikmatnya
kemaluanku dijepit lubang senggamanya.
�ooooohhh..mbak..enak�.aku sudah
mau keluaaaarrr�nic
h�ooohhh�.mbak�.keluarin di
dalam�yach�ooohh�mbak�memekmu
betul-betul nikmat�.ooohhh�mbak aku
keluarin..di dalam�yach�.oooohhh�
aku melenguh merasakan puncak birahiku
yang sebentar lagi akan kucapai.
�eeeehhh�.jangan�Hen�jangan�..
diluar�Hen�diluar�ja ngan keluarin
didalamm..� katanya panik.
�Baiiiiikkkk�mbak�baiiikkk�mba
aaakkk�.oooohhh�memekmu
�nikmat�.aaaahhh� aku
keluar�aaaahhhh,� kataku sambil
mencabut kontolku dari jepitan
vaginanya.
Creeett�creeettt�ccreeett�crre
eettt�creeettt�. Kontolku
menyemburkan air mani, air maniku
berhamburan di pantat dan punggungnya
mbak Yanti.
Mbak Yanti saat itu merasakan
hangatnya spermaku yang mengenai
pantat dan punggungnya, tetes terakhir
air maniku sudah menyemprot keluar,
saat itu juga mbak Yanti membalikkan
tubuhnya dan tangan kanannya
melayang menamparku, aku kaget kena
tamparanya itu.
�Jahat..kamu Hen�jahat�bajingan
kamu�kamu telah memperkosa aku��
mbak Yanti memakiku.
Baru aku sadari bahwa imbuhan kata mas
didepan namaku sudah tidak ia
pergunakan lagi, aku segera menangkap
tangannya yang saat itu hendak
menamparku lagi.
�Sudah..mbak�sudah�maafkan
aku�aku khilaf�mbak�� kataku
meminta maaf.
�Heeeehhhh�.aku jadi malu�aku
kotor�aku sudah selingkuh�ooohh
h�mas Agus maafkan istrimu�aku
sudah dinodai�.� isaknya.
�Sudah�mbak�sudah aku minta maaf
sekali lagi�� kataku lagi membujuknya
sambil memeluk tubuh telanjangnya.
�Maafkan aku�mbak tapi terus terang
aku terpancing setelah melihat tubuh
mbak yang sexy dan montok�aku tidak
dapat menahan nafsuku lagi,� kataku
lagi.
Mbak Yanti diam tidak menjawab
perkataanku, isak tangisnya masih
kudengar, semakin kupeluk dia dan
kuusap-usap rambutnya yang panjang
itu, lama-lama isak tangisnya tidak
kudengar lagi, tapi dia tidak berusaha
melepaskan pelukanku.

Komentar

arif mengatakan…
Mantap,,,jujur aq sampai onani,,,,auhhh,,,,pkokkny entr klu cwekq dh ktmu aq entot dy,,,
Rudi mengatakan…
Maknyooss....