Langsung ke konten utama

Sebut Rakyat tak Jelas, Menkopolhukam Didesak Minta Maaf

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA–Aliansi
Gerakan Reforma Agraria (AGRA)
menyatakan, Menteri Koordinator Politik
Hukum dan HAM (Menkopolhukam) Tedjo
Edhy Purdijatno, harus meminta maaf
secara terbuka kepada rakyat Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Tedjo menuding
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
telah melakukan provokasi massa dan
menyebut massa tersebut sebagai
rakyat yang tak jelas.
“Saya sangat kecewa dengan
pernyataan Menkopolhukam yang
menuding rakyat yang mendukung KPK
sebagai orang yang tidak jelas,”
ungkap Sekretaris Jenderal AGRA
Rahmat Aji Guna, Ahad (25/1).
Menurutnya, pernyataan yang
dilontarkan Menteri Tedjo sangat
menyakiti perasaan rakyat yang
mendukung pemberantasan korupsi.
Pernyataan tersebut juga menunjukkan
sikap pejabat negara yang antipati dan
antikritik terhadap pemberantasan
korupsi.
“Tidak semestinya Pak Menteri ini
bersikap demikian, ini bisa semakin
memperkeruh keadaan,” jelasnya.
Oleh karena itu, Rahmat mendesak agar
Menteri Tedjo segera meminta maaf dan
menarik pernyataannya kepada rakyat.
Ia berharap agar pejabat publik tidak
menunjukkan dukungannya pada
pelemahan KPK.
Pernyataan Menkopolhukam itu juga
menyulut amarah sejumlah netizen.
Sebagian masyarakat menumpahkan
kekesalannya melalui media sosial
Twitter dan Facebook.
Red: Indah Wulandari
Rep: c 09

Komentar