Langsung ke konten utama

Kesepian Ditinggal Istri ke Jawa, Penggali Sumur Garap Siswi SMP

SAMPIT – Bunga (15) bukan nama
sebenarnya, masih trauma terhadap
kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh
Gondrong (42) terhadap dirinya. Kasus
asusila tersebut terjadi saat korban
tinggal sendirian di rumah Jalan Jenderal
Sudirman, Kompleks Betang Raya,
Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan MB
Ketapang, Selasa (11/2) lalu.
Bahkan, Bunga tidak bisa membayangkan
terhadap kasus asusila yang menimpanya
tersebut. Apalagi si Gondrong, pelaku
yang merenggut keperawanannya
hanyalah seorang buruh, yang menerima
jasa pembuatan sumur bor atau tukang
gali sumur.
Sebelum ditangkap, polisi terlebih dahulu
meminta nomor handphone pelaku dengan
korban, yang mana pada waktu itu
petugas memancing pelaku yang bekerja
sebagai tukang buat sumur bor. Setelah
lama melakukan negosiasi dengan bahasa
Jawa, polisi yang menyamar ingin
membuat sumur bor langsung disepakti
oleh pelaku dan berjanji ketemu di daerah
Taman Kota Sampit.
Setelah sepakat, polisi langsung
bergerak untuk melakukan proses
penangkapan. Setelah beberapa menit
menunggu, akhirnya pelaku muncul
dengan menggunakan sebuah sepeda
motor. Tidak ingin buronannya kabur,
polisi langsung bergegas melakukan
penangkapan.
“Awalnya pelaku terkejut pada saat
hendak ditangkap. Akan tetapi pada saat
ditanya apakah pelaku pernah berbuat
mesum dan memperkosa kepada siswi itu?
Pelaku mengakui perbuatannya,”
ungkap petugas yang melakukan
penangkapan.
Aksi nekat pria berambut panjang itu
memerkosa gadis SMP ini karena dia
ditinggal sang istri pulang ke kampung
halaman yakni di Pulau Jawa.
“Gondrong itu sudah punya istri. Tapi
sekarang ini dia hanya tinggal sendirian
di Kota Sampit. Sedangkan istri dan
anaknya pulang kampung ke Jawa,”
ucap keluarga korban.
Informasi dihimpun Kalteng Pos (Grup
JPNN.com) menyebutkan, pada saat
memerkosa gadis di bawah umur itu,
pelaku tidak memasukkan spermanya
lantaran Bunga tersebut takut hamil.
Usai memuaskan nafsu birahinya, pelaku
langsung meninggalkan korban dalam
keadaan lemas tidak berdaya.
“Sehabis memerkosa, pelaku keluarkan
spermanya di luar. Alasanya takut siswi
itu hamil,” ungkap narasumber yang
enggan namanya dipublikasikan, Jumat
(13/2).
Sementara itu Kasatreskrim Polres Kotim
AKP Andri R Samudra Yudhapatie
mengatakan, hasil penyedikan sementara
pemerkosaan itu masih dilakukan oleh
pelaku seorang diri.
“Kasus ini masih kita selidiki penyebab
terjadinya pemerkosaan itu,”
terangnya.(sli/ala/jpnn)

Komentar