Langsung ke konten utama

Dubes-Dubes Eropa Temui Risma di Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA —
Sejumlah duta besar asal negara-negara
Eropa mengunjungi Surabaya, Jumat
(13/2). Salah satu agenda mereka di Kota
Pahlawan adalah bertemu Wali Kota Tri
Rismaharini. Pertemuan antara para
duta besar dan Wali Kota Risma
dilangsungkan di sebuah hotel di
Surabaya, Jumat (13/2).
Tercatat tujuh duta besar (dubes) turut
dalam agenda tersebut. Mereka adalah
Dubes Republik Ceska Tomas Smetanka,
Dubes Irlandia Kyle O’Sullivan, Dubes
Belgia Patrick Hermann, Dubes Austria
Andreas Karabaczek dan Dubes Polandia
Tadeusz Szumowski. Selain itu, ada juga
Dubes Uni Eropa Olof Skoog serta utusan
diplomatik Swedia Eddy Fonyodi.
Dubes Uni Eropa Olof Skoog
menyampaikan, kedatangan mereka ke
Surabaya mengemban misi penjajakan
kemungkinan terjalinnya kerjasama
antara Kota Surabaya dengan kota-kota
di kawasan Uni Eropa. Menurut dia,
Indonesia merupakan mitra strategis
bagi Uni Eropa, dan Surabaya termasuk
kota yang perkembangannya paling
pesat.
Hal tersebut, menurut dia, dapat dilihat
dari banyaknya penghargaan dari dunia
internasional kepada ibu kota provinsi
Jawa Timur tersebut dan juga Wali
Kotanya. “Kami semua sangat
beruntung bisa bertatap muka dengan
Wali Kota Surabaya. Oleh karenanya,
kesempatan ini tak mungkin di sia-
siakan. Ini momen berharga untuk
mengenal kota ini lebih lagi,” ujar
Skoog.
Kepada para Dubes, Wali Kota Risma
mengenalkan sejumlah hal tentang Kota
Surabaya dan visi Kota Pahlawan ke
depan. Menurut Risma, Surabaya
didorong untu menjadi kota jasa dan
perdagangan yang mampu bersaing
dengan kota-kota lain di dunia. Untuk
merealisasikan visi itu, kata Risma,
pihaknya perlu membangun kualitas
manusia terlebih dulu.
Caranya, menurut Risma, adalah dengan
menyediakan berbagai program di bidang
pendidikan dan kesehatan. Dia
melanjutkan, pendidikan dan kesehatan
gratis dapat meringankan beban
masyarakat. Dengan demikian, program
peningkatan taraf hidup warga bisa lebih
terfokus.
Menurut Risma, skema itu ditunjang
dengan penyediaan 978 perpustakaan dan
taman baca di seluruh penjuru kota.
Sementara di bidang teknologi informasi
(TI), ia menyampaikan, Pemkot
memberikan pelatihan komputer dan
internet melalui fasilitas broadband
learning center (BLC) yang dibangun di
banyak titik di Surabaya.
Tak ketinggalan, Risma juga
menyinggung perihal upaya
penanggulangan banjir, rencana
pembangunan angkutan massal cepat
(AMC). Selain itu, ia juga menyampaikan
gagasannya tentang pemanfaatan
teknologi informasi untuk menunjang
manajemen pemerintahan dan perizinan
daring (online).
“Tidak bisa dipungkiri bahwa
pemanfaatan TI memberikan banyak
dampak positif. Salah satunya
mengurangi terjadinya KKN karena
semua terekam secara elektronik,”
papar mantan Kepala Bappeko Surabaya
tersebut.

Komentar