Langsung ke konten utama

Puisi Cinta | Kerana engkau ku menunggu waktu

Waktu terus berlalu...
bersama engkau yg berlalu dari
hadapanku,
Di dada bergelayut sepi,
rindu akan bayang-bayangmu..
Dari waktu ke waktu ku terus
menantimu...
Yaa,setiap waktu
Hmm...seperti puisi gibran dalam
karyanya tentang
Waktu

Dan seorang pakar astronomi berkata,

“Guru, bagaimanakah perihal Waktu?”

Dan dia menjawab:
Kau ingin mengukur waktu yang tanpa
ukuran dan tak terukur.
Engkau akan menyesuaikan tingkah
lakumu dan bahkan mengarahkan
perjalanan jiwamu menurut jam dan
musim.

Suatu ketika kau ingin membuat anak
sungai, di mana atas tebingnya kau akan
duduk dan menyaksikan alirannya.

Namun keabadian di dalam dirimu adalah
kesedaran akan kehidupan nan abadi,
Dan mengetahui bahawa semalam
hanyalah kenangan untuk hari ini
dan esok adalah harapan dan impian
untuk hari ini.
Dan yang menyanyi dan merenung dari
dalam jiwa,
sentiasa menghuni ruang semesta yang
menaburkan bintang di angkasa.

Siapa di antara kalian yang tidak merasa
bahwa daya mencintainya tiada
batasnya?

Dan siapa pula yang tidak merasa bahwa
cinta sejati,
walau tiada batas,
terkandung di dalam inti dirinya,
dan tiada bergerak dari fikiran cinta ke
fikiran cinta,
pun bukan dari tindakan cinta ke
tindakan cinta yang lain?

Dan bukanlah sang waktu sebagaimana
cinta,
tiada terbahagi dan tiada kenal ruang?
Tapi jika di dalam fikiranmu baru
mengukur waktu ke dalam musim,
biarkanlah tiap musim merangkumi semua
musim yang lain,

Dan biarkanlah hari ini memeluk masa
silam dengan kenangan dan masa depan
dengan kerinduan.
-------------------------------
-------------------------------
ketika waktu berlalu tanpa engkau

Komentar