Chapter 25: Kontoliasi dan Konfrontasi _________________________________________ "Rindu siapa? Rindu tempike rondo, HEHE HAHA" senandung nyanyian terdengar. Di tengah malam menuju pagi, seorang pemuda setengah baya berjalan keliling kampung melaksanakan tugasnya mendapatkan giliran jaga ronda. Sendiri? ooo tak masalah, baginya tanggung jawab tetap prioritas, meskipun seharusnya ada tiga atau empat orang dalam sekali jadwal jaga namun seperti pada umumnya yang terjadi di masyarakat, selalu dipertemukan kondisi yang tak berjalan sesuai aturan yang semestinya, seperti karena alasan adanya kesibukan, kerja shift malam, sakit atau bahkan tanpa alasan apapun karena akan selalu ada orang-orang yang dasarnya tak peduli dengan tanggung jawabnya. Absen aja, bodo amat. Seorang diri lelaki ini mengelilingi kampung Cenggur Asri, memastikan kondisi aman terkendali. Langkah kakinya seketika terhenti ketika ia melintas di jalan belakang sebuah rumah yang tertutup oleh pagar bumi. BYAAAR BYUU